#TerPidiBaiq adalah hashtag tentang ucapan-ucapan sederhana yang saya buat sendiri dan khusus untuk saya sendiri di twitter. Terinspirasi dari gaya bahasa Pidi Baiq, Imam Besar The Panasdalam yang kalau Shalat Jumat di kompleksnya malah jadi makmum, turun level, kasihan.
- Selamat hari sudah cerah, tapi gelap karena malam. Mari makan sop belalai gajah, boleh dicoba kalau mau, biar tau itu ga enak.
- Selamat cerah untuk siang yang terik di Jakarta dari aku yg sedang sibuk, sibuk santai sama es kelapa yg belum kubeli karena ga punya uang.
- Jakarta siang ini ada ngantuk sisa semalam, sama kawan2ku juga dosen yang menerangkan padahal lampu sudah nyala dari tadi, aneh.
- Selamat malam jika sudah, tapi belum. Tapi kuramal sebentar lagi akan, semoga.
- Selamat datang untuk siang yang mendung di Jakarta yg baru sampai tahun 2000 lebih 14. Jangan lupa diminum obatnya biar ga ngamuk kalau ketemu hujan.
- Selamat malam untuk yang merasa hidup. Semua ini karena senang. Silakan bernafas, mudah2an ga lupa caranya.
- Sudah pukul 19:54, padahal baru 5 menit yang lalu pukul 19:49, ga kerasa.
- Ini malam dan gelap dan dingin tapi senang karena bahagia bersama semut yang lagi kukasih makan gula merah dan belum habis, lama.
- Menjadi siang karena terang, tapi masih jam 7, berarti belum. Tak apalah, silakan bernafas atas nama senang meskipun bisa.
- Selamat menempuh malam Minggu yg terasa seperti hari Sabtu karena kemarin Jumat. Sesungguhnya aku ingin tidur tapi masih ngantuk.
- Malam yang sedang bagus untuk aku, roti, kopi dan senang. Meskipun selalu gelap karena memang iya.
- Selamat siang untuk belum, ada jam 6 yang masih satu jam lagi dan Kamis yang datang setelah Rabu. Silakan senang kalau mau, mudah-mudahan.
- Planet Bumi tempatku hidup terbuat dari basah karena air yang jatuh dari langit. Oh, mungkin bidadari sedang nangis. Selamat sore.
- Selamat pagi di hari ke-26 di bulan ke-4 di tahun ke-5000 setelah tahun 2986 SM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar