Rinjani
adalah nama sebuah gunung, sehingga orang-orang menyebutnya Gunung Rinjani,
tapi itu buat mereka, buatku Rinjani juga memang gunung, gunung yang terletak
di planet Bumi. Gunung yang berketinggian 5000 meter jika dihitung dari 1274
meter dibawah permukaan laut. Gunung yang sangat indah dan bagus tapi keren juga cape
untuk mendakinya. Gunung yang pantas untuk kurindui di masa yang akan datang.
Jumat, 23 Mei 2014
Perjalanan
dimulai dari stasiun Pasar Senen, Jakarta, tapi saya berangkat di hari Jumat,
bukan Senin, ga apa-apa. Saya berangkat bersama beberapa kawan saya untuk
menuju Yogyakarta via KA Progo yang dijadwalkan berangkat pukul 22.00. Tim
kereta terduduk dari 7 orang (karena kami di kereta duduk, ga berdiri) yaitu
saya, Mas Angga, Mas Doni, Bang Joseph,Bang Yansen, Alan dan Mas Joshua. Naik
kereta itu enak, kita ga perlu bayar, karena sudah beli tiket sebelumnya.
Setelah kereta datang, kami naik, dan kereta berjalan. Perjalanan malam di
kereta dihabiskan untuk istirahat dengan cara tidur yang dimana sebelumnya harus
merem dulu agar bisa.
Sabtu, 24 Mei 2014
Sekitar
pukul 07.00 kereta tiba di Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta. Kami turun,
cari makan di sekitar stasiun dan masuk kembali ke stasiun agar untuk bisa
bersih-bersih dan menunggu keberangkatan KA Logawa yang akan membawa kami ke stasiun Surabaya
Gubeng. Kereta tiba sekira pukul 09.00 dan kami langsung naik kereta untuk lagi-lagi
tidak membayar karena juga sudah membeli tiket sebelumnya. Sepanjang perjalanan
dihabiskan untuk istirahat dan bermain gapleh untuk hiburan. Pukul 15.00 KA Logawa tiba
di stasiun Surabaya Gubeng, kami turun, keluar stasiun dan mencari taksi untuk
mengantarkan kami ke Bandara Juanda. Kami dapat dua taksi, satu taksi berisi 3
orang dan satu lagi 4 orang. Perjalanan ke Bandara Juanda tidak terlalu lama,
sekitar pukul 16.30 kami sudah tiba di Bandara Juanda, bayar taksi dan langsung
masuk bandara. Melewati security check,
kesialan menimpa, total 9 tabung gas hi-cook disita karena tidak bisa masuk
pesawat, lalu kemudian check in ke counter Wings Air dan perjalanan kami
yang semula seharusnya pukul 18.20 delay
menjadi 18.50, ga apa-apa, Indonesiawi. Pukul 18.50 kita naik pesawat dan tiba
di Lombok pukul 21.00 (waktu Lombok lebih cepat dari waktu Jakarta,nyuri start
dia), ketemu sama temen-temen yang lain
yang sudah tiba duluan di Lombok, ada Irfan, Fajar, Mba Santi, Nunu, Mba Mida
dan Mba Bevy, tinggal tunggu 3 orang lagi berarti, Mas Tuken sebagai salah satu porter juga sudah ada di
bandara. Pukul 22.00 Mas Gorga dan Mas Qholis datang, tinggal tunggu satu orang
lagi, Om Fanto, yang sebelumnya
mengabarakan pesawatnya delay di Denpasar.
Sambil menunggu Om Fanto datang, tim yang
sudah tiba menyusun keril ke atas 3 mobil carteran yang sudah stay di parkiran bandara. Pukul 23.00 Om
Fanto tiba, lengkap sudah 16 orang peserta
pendakian kali ini. Lalu perjalanan ke Pos Pendakian Sembalun dimulai, mampir
di Alfamart depan bandara untuk memenuhi kebutuhan logistik yang dikira
masih kurang.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8zyDa9zdR4PPOkiCry8hrlTeRJRpcMf1wSpLctFZptQrV8T_AbBc7sqXHi7csyN_LQ8EqGEs09_5AkxzmiFmZEje9cGZYB6ZTF7Pb9O7l5QkX7VOvEazNgSamTfX-UtN2FVnT8ZnOghk/s1600/rinjani-5.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNtqMGpNo-72vEOnDcd-2S4SQOpf6dv6b2UecTwdLOrrwA-S_MFAlCRCiqVfWGYzMwo79thBKLkEzQ3QCUb89uCh_gV5hcA-3YyTP6dLNrF4G2r86eMnAnSl5Nlo5bh7dDNXcoLwMBajk/s1600/rinjani-7.jpg)
Minggu, 25 Mei 2014
Minggu
dini hari tiba di Pos Pendakian Sembalun, kami istirahat di halaman belakang
pos pendakian, tidur beratapkan langit penuh bintang :D sambil menunggu pagi.
Pukul 07.00 sarapan dan repacking serta mengurus simaksi pendakian, harga tiket
simaksi di TNGR ini tergolong murah, yaitu Rp. 5.000 per hari per orang. Briefing sebentar
disertai dengan doa dan diputuskan teknis pendakian kali ini adalah bebas, yang
merasa ingin cepat, bisa duluan. Setelah
selesai semua itu kami memutuskan untuk naik mobil pickup untuk
mengirit waktu sekitar satu jam jika harus berjalan kaki. Pukul 09.00 turun
dari pickup dilanjutkan berjalan
kaki, jalur awal tidak terlalu berat medannya berupa padang savana dengan cuaca
yang cukup terik tapi panas, saya
sampai pos 1 pada pukul 11.00 bertemu dengan Irfan yang sudah sampai duluan,
istirahat tidak terlalu lama langsung lanjut ke pos 2, medannya masih sama
berupa savanna dengan jalur yang cukup landai, tiba di pos 2 hampir pukul
01.00, sudah ada Mas Angga, Mas Gorga, Bang Jo, Mba Mida dan Mba Bevy serta dua porter kami yaitu Mas Aldo dan Mas Dana,
istirahat sekitar 20 menit di pos ini lalu lanjut kembali berjalan sampai pos 2
ekstra, disini saya istirahat cukup lama, sampai ketiduran, setelah bangun
lanjut kembali perjalanan sampai pos 3, dan tiba di pos 3 pukul 14.00.
Teman-teman yang sudah sampai duluan sudah mendirikan tenda. Sambil menunggu
anggota yang lain tiba, kami masak-masak untuk mengisi perut. Menjelang maghrib
semua peserta sudah tiba di pos 3, malam hari sebelum semua masuk tenda diisi
dengan acara main gapleh dan eksperimen masak-masak, dan kami menemukan menu
baru,
benar satunya yaitu energen campur
bawang putih, tapi saya ga tau rasanya, karena ga menyicipi, juga kami saling berkenalan lebih jauh
untuk mengetahui latar belakang masing-masing. Pukul 22.00 semua masuk tenda
untuk isitirahat dengan cara tidur.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheoy-Vn5j-k8PMwysUx1FUSn0Sr2Y-2yCxY_T37SVsibx4CpfqIslRPHy6fqknDy55NMiFWieNotLkbM4_Iw9Hc1SRf3M-WkPymBIfASpdqfP4X1U2PLZV_K8YiZpsafZoTmTcUKo4a2g/s1600/DSCN0056.JPG)
Pintu pendakian Sembalun
Padang Savana dengan latar
Gunung Rinjani
Senin, 26 Mei 2014
Pagi
hari di pos 3 diawali dengan bangun yang masih ngantuk lalu kemudian
masak-masak untuk sarapan dan repacking. Pukul 09.00 mulai trekking, target
menuju Plawangan Sembalun. Jalurnya menanjak dengan bonus yang hanya sedikit
ditambah harus melewati bukit penyesalan, sangat luar biasa. Pukul 13.00 tiba
di Plawangan Sembalun, mendirikan tenda dan menikmati pemandangan danau Segara
Anak dari atas. Sore hari mengambil air ke mata air yang harus ngantri untuk persiapan summit dan makan malam. Beberapa saat
setelah gelap, kami menyambungkan untuk tidur, agar ada tenaga untuk summit.
Pagi hari di pos 3
Bukit penyesalan
Danau Segara anak, dilihat
dari Plawangan Sembalun
Camp site Plawangan Sembalun
Senja di Plawangan Sembalun
Selasa, 27 Mei 2014
Pukul
00.00 semua sudah bangun, trekking ke puncak Rinjani 3726 dimulai, jalur
menanjak dengan medan pasir dan kerikil membuat langkah menjadi semakin berat.
Angin yang sangat kencang juga membuat tubuh menjadi sangat dingin, tapi
Alhamdulillah, pukul 06.00 saya tiba di Puncak Rinjani 3726 mdpl. Berfoto-foto untuk mengabadikan momen di ketinggian,
tidak terlalu lama, sekitar pukul 07.00 kembali turun ke Plawangan Sembalun dan
tiba di Plawangan Sembalun pukul 09.00. Memulihkan tenaga dengan makan dan
tidur sejenak, saya kira sudah cukup, tapi pas bangun masih ngantuk.
Saya di 3726 mdpl
Pukul
12.00 perjalanan dilanjutkan dengan target danau segara anak. Jalur menuju
danau ini berupa turunan yang curam dengan medan batu-batu yang membuat kaki
sakit. Sekitar pukul 15.30 tiba di Danau Segara Anak, mendirikan tenda dan tidur (lagi) sejenak, lalu mengambil air, mengambil air tidak di
danau karena katanya airnya berasa asam, jadi harus ke sumber mata air,
berjalan sekitar 15 menit dari camping ground, mengambil air disini harus
antri, sehingga kami baru selesai ketika hari mulai gelap, sebelum kembali ke
camping ground, mampir di hot spring,
berendam untuk memulihkan pegal-pegal, sekitar 20 menit di hot spring, kembali ke camping
ground, makan dan tidur.
Menuju Segara Anak
Rabu, 28 Mei 2014
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSjPMft066TyP6ZFKaAWUlb5lRbLzyyhyphenhyphenguSZS6IAyBw_G-CrTq9MD2zNT0rY2Ks3AQ4_3ie6YecxviEzJuFVW913QNUgTAw1WWQaM2RPui2PZcCMytPa6eb9jM9FuW3ynnp1nqcFMdO4/s1600/DSCN0324.JPG)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbeqWHipUrp68xHF3lHf7_OUcWZwUkEwN2P21cw8QaENoXdSi9V68QxgsUnoA_q9PU5WA8o0UpTS5qYKHH4TKa6F97W6_FFIphAohbLsmT0SBWlPP0IcL01fJ2oJgwG5XZqiK7uC-4H1s/s1600/DSCN0333.JPG)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEie-w61vSiSENjU3JkllXxeD9Xpbj_SrpFaJS3i3Z4NYxpOoQC0XOK0Eqa44-YazgGLaWkW8AixkKK8duEZDDacUxKCgf6r19fHTSXEg1DGMLrbYJFZViutljhChoZ3-rVykJM80cOI7uw/s1600/DSCN0337.JPG)
Pagi
di Danau Segara Anak, sarapan dan repacking
serta foto-foto sebelum kembali ke realita. Pukul 10.00 trekking ke arah Plawangan Senaru, sampai Plawangan Senaru jalur menanjak terus dengan medan batu-batuan dan dengan
pemandangan yang sangat indah. Tiba di
Plawangan Senaru sekitar pukul 13.00, istirahat sejenak lalu turun ke pos 3,
dari Plawangan Senaru ke pos 3 medannya berupa pasir sehingga agak susah turun oleh karena sebab licin.
Pukul 14.30 tiba di pos 3, istirahat sejenak, saya mengambil air di mata air yang ada di pos 3 tapi tidak jadi karena airnya kering, sementara persediaan air saya
sudah habis, jadi langsung lanjut ke pos
2 karena di pos 2
juga ada air. Dari pos 3 ke pos 2 jalur
sudah lumayan enak, berupa tanah tapi mulai memasuki hutan. Pukul 16.00 tiba di
pos 2, dan lagi-lagi saya tidak menemukan air, karena air yang ada di mata
air pos 2 agak keruh, langsung lanjut ke
pos 1,
medannya masih berupa hutan lebat. Tiba
di pos 1 pukul 17.00. Lanjut ke pintu
Senaru
yang masih berjarak 1 km. Tiba di pintu
senaru pukul 17.30 dan disini ada warung,
akhirnya saya puaskan dengan minum 2 botol pocari sweat untuk
menghilangkan haus dari kehabisan air semenjak di pos 3. Kemudian lanjut ke
RTC(Rinjani Trekking Center) Senaru, di tengah
perjalanan dari pintu Senaru ke RTC ada warga yang menawarkan untuk naik ojek, tidak berpikir lama atau bahkan mungkin ga mikir
sama sekali, saya langsung naik karena
badan yang sudah sangat capek. Tepat pukul 18.00 saya tiba di RTC Senaru, tim pendakian
yang sudah tiba lebih dulu dari saya adalah Mas Angga, Mba Mida dan para porter. Tiba di RTC Senaru saya sedikit heran, karena mobil
carteran yang kami sewa untuk besok pagi sudah datang, tapi ga saya hiraukan,
saya putuskan untuk ke homestay terlebih dahulu, untuk mandi dan istirahat
sambil menunggu kawan-kawan yang lain tiba. Pukul 19.30 saya dan mas Angga
kembali ke RTC untuk menjemput kawan-kawan yang lain. Pada pukul 20.30 Fajar
dan Irfan tiba, kami antarkan mereka ke homestay. Pukul 23.30 semua tim sudah
turun dengan selamat tapi kasihan, pada cape, saya juga. Kemudian sopir mobil
carteran ngabarin bahwa mereka ingin berangkat malam itu juga, tapi mengingat
kondisi tim yang baru turun, diputuskanlah untuk cancel mobil carteran itu.
Setelah itu makan, dan tidur.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhn0M73JGjK6Fo5GL7uHdsJAnn13pbNoNQxLhxMXdgCklewWOWUrp1-ieB20DGCpgqY1nNK_R3fyyVwJfajy3C3aQYAOpESXtpc9g-46TDGyr8Pd4tk9PzCTFUe8yIxK8fzsSeMTqFjMv0/s1600/DSCN0346.JPG)
Kamis,
29 Mei 2014
Bangun, masih ngantuk, tapi
saya ga tidur lagi, hanya merem, untuk kemudian lalu mencari makan dan souvenir
TNGR sekalian untuk mencari mobil yang mau mengantarkan kami ke Mataram. Di
sekitar RTC kami mendapatkan mobil dengan kapasitas yang muat banyak orang
dengan harga yang lumayan murah, disepakati-lah pukul 11.00 kita semua harus
udah berangkat. Sambil menunggu itu, kami sarapan di warung dekat RTC yang juga
jual t-shirt TNGR. Setelah itu kembali ke homestay, mandi dan repacking, tepat
pukul 11.00 mobil sudah ada di halaman homestay, susun keril, naik ke mobil,
berangkat ke Mataram untuk mampir dulu ke Pantai Senggigi.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhm2Yg3EWdr00vxQMjOkGWMwglCqGvqQJgisuXXhnPAl1twDhSNt4I18US45CIBXeVn3I9pVV0e997VsOxvInrR0v2Xh0_ywYi7dKpUItDNju8jTMdnf7sg7aJxg24IezKg8N0uF6nkQUw/s1600/DSCN0348.JPG)
Pukul 14.30 tiba di
pantai Senggigi, disini kami tidak terlalu lama, hanya makan dan foto-foto di
pantai dan beli t-shirt yang ternyata harganya jauh lebih murah daripada di
RTC. Pukul 15.30 naik ke mobil lagi untuk menuju bandara.Pukul 16.30 tiba di
bandara untuk perpisahan dengan teman-teman yang masih stay di Lombok, mereka
masih mau ke Gili. Saya dan
teman-teman yang langsung pulang ke Jakarta nongkrong dulu di parkiran bandara,
karena disini ada yang jualan, aneh. Pukul 17.30 saya masuk ke bandara untuk
check in, sendiri, karena teman-teman yang lain jadwal terbangnya adalah pukul
20.30 sedangkan saya pukul 18.50. Tepat pukul 18.50 pesawat lepas landas dari
bandara untuk terbang menuju Jakarta dengan ada saya di dalamnya yang sedang
tidur.